Sebelum Mengajukan Pinjaman KTA, Pastikan Sudah Siap Dengan Hal Ini
Sebelum Mengajukan Pinjaman KTA, Pastikan Sudah Siap Dengan Hal Ini. Kredit Tanpa Anggunan (KTA), merupakan produk pinjaman alternatif pilihan yang di tawarkan oleh bank. Kenapa pilihan? Sebab ketika kita mengajukan pinjaman tidak perlu adanya jaminan apapun, seperti halnya barang berharga atau surat-surat penting.
Selain tanpa anggunan atau jaminan, pinjaman KTA pun lebih cepat cair. Tentu saja ini sangat cocok dan menjadi angin segar buat kita yang kepepet membutuhkan dana cepat.
Namun, di balik kemudahan yang di tawarkan, pinjaman KTA ternyata memiliki jebakan yang harusnya bisa kita perhatikan sebelum mengajukan pinjaman tersebut. Apa saja hal-hal tersebut? Yuk simak penjelasannya.
Baca Juga: Agar Pengajuan KPR Lolos, Coba Terapkan 5 Metode Ini
Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengajukan Pinjaman KTA
1. Suku Bunga Yang Cukup Tinggi
Pada pinjaman KTA biasanya memiliki suku bunga yang bervariasi. Biasanya di mulai dari 0,59 persen sampai ada juga yang 3 persen per bulannya, dan ini sifatnya flat (Tetap).
Jadi misalnya saja kita mengajukan pinjaman KTA di bank pada nominal Rp 100 juta dengan tentor yang di ajukan selama 24 bulan. Dan memiliki suku bunga 2 persen perbulan atau 24 persen per tahun. Artinya cicilan yang harus kita bayarkan per bulannya adalah Rp 4.170.000 + Rp 1.000.000 (bunga) = Rp. 5.170.000.
Dengan bunga flat, yang di artikan jumlah bunga yang di bebankan akan tetap. Meskipun jumlah pokok pinjaman terus menurun dan lunas setiap bulannya. Jebakannya adalah perhitngan bunga flat akan terlihat seolah-olah kecil namun pada kenyataannya tidak demikian.
Bayangkan saja kita harus membayar bunga per bulannya sebesar Rp. 1 juta jika sampai tenor 24 bulan artinya total bunga Rp 24 juta. Tentu saja jumlah tersebut bukan hal yang sedikit, hampir 25 persen dari total pinjaman.
2. Adanya Biaya Tambahan
Proses mengajukan pinjaman KTA memang cukup mudah, hanya perlu menyiapkan KTP, mengisi form pengajuan serta memiliki kartu kredit, namun ada juga bank yang tidak memerlukan kartu kredit.
Namun, kita sebaiknya bukan melihat proses nya yang mudah, karena pada pengajuan KTA akan menimbulkan biaya-biaya tambahan lainnya selain suku bunga. Adapun biaya tersebut meliputi:
- Adanya biaya provisi yang berkisar antara 1 persen hingga 3,5 persen dari total pinjaman yang di dapat
- Biaya di muka atau di luar besar cicilan, sekitar 1,5 persen hingga 5 persen dari total pinjaman yang di dapat
- Di kenakan penalti jika kita melunasi sebelum jatuh tempo, berkisar 5 persen hingga 6 persen dari sisa tagihan
- Adanya biaya tahunan sekitar 1 persen sampai 2 persen dari nilai pinjaman
- Di kenakan denda keterlambatan, jika terlambat melakukan pembayaran sesuai ketetapan dan kebijakan sebelumnya
- Tambahan biaya materai dan biaya asuransi
3. Jangka Waktu Atau Tenor Cicilan Yang Panjang
Dalam tenor atau jangka waktu pinjaman pada KTA biasanya cukup panjang, biasanya mulai dari 12 bulan, 24 bulan, 36 bulan bahkan ada yang sampai 15 tahun (180 bulan).
Dengan adanya tenor panjang tersebut biasanya kita akan mudah terlena. Artinya kita akan memilih tenor yang panjang agar cicilan per bulannya tidak terlalu besar, padahal kenyataannya belum tentu.
Padahal yang kita lupakan adalah bahwa semakin panjang tenor yang di pilih, maka semakin besar juga suku bunga yang di kenakan. Tentu saja ini akan sangat merugikan, dan semakin lama tenor yang di pilih artinya semakin lama juga hidup kita akan terbebani utang.
Baca Juga: Boros Dalam Menggunakan Kartu Kredit Kerap Terjadi Pada Anak Muda
4. Menggunakan KTA Untuk Konsumtif
Dana segar dari pinjaman KTA tentu menggiurkan banyak orang. Namun, sebaiknya ketika mengajukan pinjaman KTA di gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat kembali, seperti modal usaha, renovasi rumah, atau biaya pendidikan anak.
Artinya jangan pernah meminjam demi mengutamakan kebutuhan konsumtif, misalnya untuk liburan, berbelanja, nonton dan lain-lain. Penggunaan dana KTA untuk hal-hal yang tidak bijak tersebut tentu saja akan menjadi boomerang tersendiri bagi kita.
Karena ketika kita melakukan pinjaman tersebut, kita harus melunasi cicilannya sampai lunas sesuai jumlah yang di tetapkan dan tenor yang berlaku. Ketika terlambat atau menunggak, kita harus siap utang tersebut akan menggunung.