5 Jenis Utang Yang Kerap Menjerat Karyawan
5 Jenis Utang Yang Kerap Menjerat Karyawan. Utang menjadi salah satu permasalah sekaligus beban dalam keuangan. Bahkan masalah utang bisa menjerat siapa saja, termasuk salah satunya para karyawan yang sebenarnya sudah memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.
Kondisi ini disebabkan karena buruknya sistem dalam mengelola keuangan. Dan utang pun akan menjadi semakin buruk, jika utang tersebut di bebani bunga dan biaya lainnya. Hal inilah yang akan membuat utang menjadi semakin besar dan menjadi beban keuangan.
Bahkan dengan penghasilan yang cukup nyatanya belum tentu membuat para karyawan terbebas dari utang. Karena pada prinsipnya penghasilan yang di dapat, idealnya harus bisa memenuhi seluruh kebutuhan.
Namun ternyata yang kerap terjadi adalah banyak hal yang memicu timbulnya utang di kalangan para karyawan. Bahkan bukan hanya satu jenis utang saja, karena ada beberapa jenis utang sekaligus. Apa saja tipe utang tersebut?
Baca Juga: Butuh Pinjaman Dana Rp 10 Juta? Lebih Baik Melalui Bank atau Fintech
5 Jenis Utang Yang Kerap Menjadi Permasalahan Keuangan Karyawan
1. Jenis Utang Kartu Kredit
Siapa yang tak mengenal sistem pembayaran yang satu ini, dengan segala kemudahan dan keuntungan. Membuat kartu kredit menjadi alat pembayaran yang paling banyak di gunakan. Namun ternyata kartu kredit memiliki risiko membuat penggunanya menjadi lebih konsumtif.
Hal ini disebabkan, karena kita bisa dengan leluasa untuk membeli apapun yang di inginkan selama kartu kredit tersebut masih memiliki limit. Namun pemakaian yang tidak terencana dengan baik kerap membuat para karyawan terjebak dengan utang kartu kredit.
2. Utang Koperasi
Jenis utang yang satu ini mungkin kerap menjadi godaan bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan besar dan memiliki koperasi sendiri. Biasanya koperasi perusahaan akan menyediakan berupa fasilitas kebutuhan dengan harga yang terjangkau.
Dan biasanya koperasi ini akan meyediakan fasilitas simpan pinjam bagi para karyawan. Sehingga di sini para karyawan akan dengan mudah melakukan pinjaman, apalagi jika karyawan tersebut sudah bekerja cukup lama.
Walaupun memang bunga yang di bebankan biasanya akan lebih kecil, namun hal ini tidak untuk di remehkan. Karena jika melakukan pinjaman dengan pokok yang besar, sudah pasti beban keuangan pun akan bertambah berat.
Hasilnya gaji bulanan yang di dapatkan pun kerap menjadi sedikit, karena sudah di potong di awal untuk membayarkan pinjaman koperasi tersebut.
3. Jenis Utang PayLater
Bisa di katakan saat ini paylater menjadi salah satu fasilitas pembayaran yang banyak di minati. Walaupun memang tergolong jenis fasilitas pembayaran baru. Sama hal nya dengan kartu kredit, dengan paylater kita dapat melakukan pembelian barang apapun sesuai limit yang ada.
Paylater bisa digunakan oleh siapa saja, dengan proses pendaftaran yang mudah dan cepat. Namun di balik semua itu, paylater menerapkan bunga yang tinggi dan bisa membuat penggunanya lebih konsumtif.
Apalagi saat ini paylater sudah bisa digunakan di hampir seluruh situs e-commerce. Jika tidak ada perencanaan yang baik, sudah pasti kita akan terjebak utang paylater.
Baca Juga: Jangan Asal Menggunakan Paylater, Coba Hindari Kesalahan Ini
4. Kredit Barang
Melakukan pembelian barang-barang konsumtif dengan cara di kredit pun kerap menjerat para karyawan. Beberapa produk akan di tawarkan melalui perusahaan misalnya saja handphone, laptop dan lain sebagainya.
Dan dengan adanya potongan sekian persen untuk para karyawan, membuat karyawan mudah tergiur. Pembelian barang dengan cara di cicil memang diawal kerap terbilang mudah. Namun Jika sudah banyak cicilan barang dan gaji bulanan pun terpotong, sudah pasti akan menjadi beban keuangan.
5. Utang Teman
Selain jenis utang yang telah di sebutkan di atas, utang kepada teman pun menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi dan banyak di lakukan para karyawan. Jumlah utang ini tergolong beragam, namun biasanya ada juga yang jumlahnya besar.
Banyak alasan yang dibuat untuk mendapatkan pinjaman dari teman. Walau berapapun nominal utangnya, tetap akan menjadi beban keuangan. Bahkan jenis utang ini kerap membuat hubungan pertemanan menjadi buruk.